Saturday, October 20, 2007

Benxercise!




For those of you who are still searcing for the ultimate fitness experience, and hoping for the ideal program for weight loss, i'll truly recommend this one... Benxercise!

Terms and condition are happens as follows,
Lebaran - two weeks of holiday - no maid - no babysitter.
That way, you have absolutely no excuse and no back up plan to quit or find any other exits whatsoever.

If you are still not so sure whether this program is effective or not,
I'll start my convincing testimonial by comparing the ussual fitness routine that you always do in that 'jedag jedug gaul fitness place' with my Benxercise!
  1. Two times baby bath both in the morning and the afternoon is as effective and relaxing as the shower before and after your gym session.
  2. Holding your baby in one arm beside your chest, and take turn with both arm is almost equal with those boring byceps and triceps training.
  3. Pull and push your baby in the stroller, trying to ease his cranky feeling while circling the wide area of your house, is comparable to those stationary run on the treadmill.
  4. And for everything else that you do trying so hard to sculpt those never come out six pack of yours, try comparing it with the sound of laughter and lovely spontaneous hug you get as a result out of your effort wiping and cleaning out his diapers.
So.
I've said my piece.
Forget those crazy offers like only paying several thousand rupiahs per day to join a 'cool and trendy' gym.
Find yourself a partner and earn a Benxercise of your own.

Hehehe.. belagu ya. Mentang-mentang udah punya yang lucu-lucu.

Happy Birthday anakku, Ben Rui!


Tuesday, August 28, 2007

sekelumit kondom




Kerjaan kita itu day to day-nya kan isinya pitchiiing mulu.
Nah yang lucunya, walo dipitching sama orang luar, kadang-kadang sama yang dipitchingnya itu kita malah udah saling kenal, dan malah ada yang temenan baek.
Walhasil, begitu mau ngebahas hasil pitchingan dan siapa yang menang dan siapa yang kalah itu isinya malah banyolan abis.
Contohnya, salah satu dialog di YM yang gue copy paste langsung di bawah nih:


+ : ck ck ck.. selamat ya. story lo menang pitching.


- : hehehe, menang sih menang

- : tapi yang kali ini, kliennya rada najis deh.


+ : kenapa emangnya?


- : coba lo bayangin, masa revisian dan komen dari klien..
- : langsung ditulis revisi mengenai angle kamera dan penambahan adegan, sekaligus twist di ending..
- : ditulis aja gitu sama dia, langsung udah rapi di storylinenya ..


+ : oh i see.

+ : yah bagus dong

+ : ngurangin kerjaan kita

+ : hehehehehehe


- : :))
- : sialan
- : mendingan langsung script revisinya gue kirim ke ph aja..

- : suru dia nego langsunng sama directornya..


+ : ya jangan

+ : nanti katanya kita makan gaji buta pula

+ : tetep lewat kita

+ : tapi kita lucu2an aja

+ : basa basi


- : hahahaha..

+ : heheheheheheheh


- : mendingan laen kali, kita ga usah bikin storyline deh.

- : kita bikin sinopsis aja..

- : ntar dia yang suru finishing sendiri.

- : mungkin klien malah bisa lebih puas lho :D

+ : sinopsis kan kalau ada ceritanya

+ : kalau gak ada gimana hayoh?

+ : heheheheheheheh


- : lah, itu dia.. kita suruh klien yang melengkapi ceritanya..

+ : iya sih

+ : hahahahahaahaha


- : kita hanya bikin pancingan..


+ : yah boleh juga


- : kan lebih gampang lagi kerjaan kita.
- : palingan kita mikir tagline doang yang rada berat.
- : :))


+ : hahahahaha

+ : itu juga tinggal pancing2 aja klien

+ : biar dia yang ngomong sendiri


- : wah butul juga.. =))

+ : hehehehe..

+ : gilingan.


- : hehehe, ember.

Nah dari sekelumit perbincangan kaya gitu. Gue jadi ga yakin lagi, apakah kita udah terlalu stress sama kerjaan sendiri, atau kita emang take everything so personally. Tapi diluar itu semua, yang gue percaya adalah.. once u got yourself a true partner, stick to it. Lha, kok malah ga nyambung.
Dan lho, kok kaya tagline iklan kondom?

hehehe, ya gitu deh.

Tuesday, July 24, 2007

Bang.. kok Bangkok?




Kenapa juga gue kok datang lagi ke Suite 3614 - Emporium Sukhumvit?

Kenapa juga kok lagi lagi si Khun Nak Maison?


Kenapa sih kok Post Bangkok?


Kenapa kok gue jadi kangen berat ama Ben yang ngomong, "Papapapap.."


Kenapa kok Bangkok!



Lho kok?

Wednesday, March 21, 2007

Orang Iklan?

Kalo gue coba-coba dengan nekat nanya apa artinya orang iklan ke beberapa temen gue, baik yang berhubungan dengan iklan maupun ga ada hubungannya sama sekali.. Jawabannya ternyata bisa lucu-lucu lho.
Mulai dari, orang iklan itu orang yang kerjaannya mikir. Terus ada lagi yang bilang, kalo orang iklan itu ga ada bedanya ama ilusionis atau tukang sulap, karena harus bisa menipu konsumen tapi juga harus menghibur. Lebih mantep lagi kalo bisa ngehipnotis segala.
Nah yang lumayan nonjok adalah yang bilang, kalo orang iklan itu yang bisa masangin iklan baris di kompas, poskota dan koran lainnya.
Tapi yang menurut gue paling dahsyat adalah temen gue yang bilang bahwa orang iklan itu orang yang ga punya jati diri. Gue ga berani nanya maksudnya lebih jauh.. takut keburu emosi duluan. Jadi hanya gue jawab, "ooo.. gitu ya. Makaasi." Hehehe.

Well, dari semua definisi mengenai orang iklan itu, ternyata susah banget dapetin kesimpulannya. Dan gue juga ga bermaksud buat bikin definisi yang keren kok. Gue sebenernya cuma pengen sharing bahwa orang iklan yang ga jelas ini, juga masih punya harga diri. Harga diri yang patut dipertahankan dan ditinggikan kalo memang bener-bener dijalankan dengan baik dan benar.
Dih, kaya ceramah ya..
Nih langsung aja gue tulis daftarnya:
7 Hukum Harga Diri Orang Iklan, versi gue!

1. Orang iklan itu ga punya kasta.
Mau dia kerja di MNC, lokal, full-service, creative boutique, inhouse, ataw freelance.. semuanya sama. Semuanya punya klien dan deep down pengen punya pengakuan lewat award.

2. Orang iklan bukan manusia.
Karena kalau orang iklan dianggap manusia, udah pasti dilepehin klien dengan sukses. Manusia kan banyak kurangnya tuw.. emosian, gampang males, suka sok tau, berasa paling hebat dari semua makhluk, dan banyak lagi. Nah.. jadi orang iklan itu harus jauuuuuh banget daripada yangnamanya m.a.n.u.s.i.a

3. Orang iklan itu bersaudara.
Intinya, sebisa mungkin kita sebagai orang iklan jangan sampe punya musuh. Kenapa? karena dunia kita ini sempit, man.. Mulai dari agency, PH, producer, musician, bahkan client semua-muanya muter-muter disitu doang. Semua-muanya kadang dibuat untuk saling membutuhkan pada suatu ketika nantinya.

4. Orang iklan harus tahu diri.
Karena kerjaan dan client bisa datang dari mana aja, ga peduli apapun itu bentuknya, mau sidejob, kerjaan freelance, bantuin temen, atau apapun.. Hasil kerjaan yang belum dipublish atau direlease sama klien, adalah HARAM hukumnya kalo dipublikasikan sebagai hasil kerjaannya. APALAGI kalo dimasukin porto terus disebar di CV-nya..

5. Orang iklan harus punya 9 muka.
Kucing boleh punya 9 nyawa, tapi kita musti punya 9 muka berbeda.. yang akan sangat diandalkan waktu kita setor muka ke banyak pihak, bisa itu client, account, sesama orang iklan, PH, director, musician, orang awam dan bahkan pas kita nerima award.

6. Yang kenal orang iklan ya cuma orang iklan.
Walopun ada yang bilang bahwa kerjaan kita kayanya keren, urusannya ama orang film, fotografer, sampe selebritis segala., tapi kalo mau jujur sih.. yang kenal ama Glenn Marsalim atau Budiman Hakim yaa cuma orang-orang iklan juga. Dengan demikian, jangan suka sok keren dan berasa paling hebat.. remember poin 3?

7. Orang iklan juga punya aturan.
Seliar-liarnya orang iklan, sebebas-bebasnya orang iklan ngelanggar aturan.. yang namanya orang iklan profesional sih teteup harus tau aturan juga. Mulai dari ngikutin deadline presentasi, nyetor kerjaan tepat waktu.. sampe bikin iklan yang balance antara idealisme dan kebutuhan klien.. semuanya harus diatur sedemikian rupa, sehingga nantinya bakal keliatan mana yang orang iklan profesional dan mana yang cuma sok jadi orang iklan.

Hii, panjaaang.
Ada yang mau nambahin? :D


Sunday, March 04, 2007

Agensi Autis dan Cebok Mencebok

Dari ngobrol ngalor ngidul ama Mba JH dalam rangka penjajagan buat kerjaan di lounge kantor di hari sabtu, akhirnya tercetuslah satu istilah yang gue pikir pas banget untuk dinobatkan kepada tempat kerja gue selama 7 taon ini, "Agensi lo autis ya," celetuk mba JH enteng dengan muka tanpa ekspresi.

Walo dengernya rada nyesek, tapi dalem hati mikir..
BENER BANGET yaa?!

Soalnya selama ini kita cuma ngaku-ngaku agensi yang kerjaannya bikin iklan, tapi rasanya kita eksis cuma di rawabali II/3 doang. Mending kalo itu juga beneran eksis.
Kadang malah kerjaannya kita ya cuma seputaran cebok mencebok. Orderan datang, tapi yang menang untuk konsepnya bisa aja dari orang luar mana yang kita ga tau juntrungannya. Abis itu kita harus ngerapiin, ngebersihin dan ngawasin pekerjaan yang belum tentu kita setuju ide-nya, hanya demi sekedar nyelesein order yang datang tanpa kita mau.
Apa bedanya apa nyebokin bokernya orang, coba?

Oke lah kalo kita berhasil menang pitching dan ngerjain konsep dan ide kita sendiri.. tapi sekarang ini kita malah sibuk mikirin dan berlagak bikin sistem dan struktur untuk berasa bahwa kita ini bener-bener advertising agency dengan tujuan bahwa klien nantinya bisa ngeliat kita memang sebanding dan layak adu sama agency-agency yang nongkrongin citra pariwara tiap taonnya.

Kita sibuk banget ngebandingin cara kerja kita dan cara kerja agency lain, terus sibuk pitching n benchmark buat ngebuktiin hal-hal tadi. Padahal mungkin buat sebagian orang hal ini sama sekali ga penting, dan karena kita terlalu sibuk dan asik ngutek ngutek sendiri, walhasil predikat Agensi Autis dengan sangat layak disematkan di papan nama kantor kita tercinta.

Lha.. terus kesimpulannya apa?
Kalo gue bilang sih, jadi agensi autis ada bagusnya ada ga bagusnya.
Secara nih ya.. kondisi advertising yang lagi rusak kaya gini. Ngapain juga kita ikutan ngebuktiin bahwa kita adalah salah satu agensi iklan yang bisa eksis di dunia itu. Ga ada untungnya juga laghee..
Tapi ya, sebagai si agensi autis yang penyakitnya udah rada berat ini.. harus sedikit demi sedikit bisa ngebuka tameng kita yang udah terlalu berat ngungkungin kita selama 7 taon ini.

Caranya?
rahasia ah. Ntar aja dibongkar kalo udah berhasil terapi autisnya.

Hehehe..

Saturday, January 20, 2007

probation

Orang-orang bilang, 3 bulan itu masa percobaan yang paling penting.
‘probation’ kalo istilahnya orang kantoran.

Tapi kalo masalah ngurusin anak bayi.. percaya ga percaya,
Ternyata masa percobaan yang juml
ahnya sama, 3 bulan ini, juga berlaku lho.

3 bulan ini masanya gue dicoba kekuatan batin dan lahir. (please notice, that batin is put on first, deliberately).
Gue yakin lah, semua yang udah punya bayi pasti bosen ngedengernya.
We’ll tell the same old stories time after time.


So, I’ll skip the mushy-mushy stuffs.
Gue bakal ceritain hal-hal yang lain daripada yang lain. Semuanya tersaji lengkap dalam daftar yang singkat padat penuh makna tersirat. Hehe..

  1. Usahain istri elo tidur ama si makhluk baru nan lucu, ditemenin ama babysitter di ranjang samping. Elo-nya sih tidurnya di luar aja! Percaya deh..
  2. Jangan sok-sokan gendong anak elo kalo udah pake baju kantor. Anything could happen anytime, dude.
  3. Jangan bangga dulu kalo dia senyum begitu ngeliat muka elo. Under 2 months baby belum bisa ngebedain muka elo dengan jambangan atau pajangan kembang.
  4. Kalo belum jago ngerjain 10 kerjaan dengan dua tangan di waktu yang bersamaan, dan semuanya kejer-kejeran.. Jangan sekali-kali nawarin gantian jagain si baby. Never.
  5. Belajarlah hal-hal konyol kaya bersiul sambil nyembur, nyanyi dengan sound di’slo-mo’in, atau yang lainnya. Kadang berguna banget.
  6. Jangan percaya ama muka anak lo yang masih polos. Percayalah hanya pada MamyPoko selalu.
  7. Gue rasa, even Deddy Corbuzier yang ngakunya bisa baca pikiran pasti ngalamin masalah yang sama dengan gue, pas baby-nya lagi cranky.
  8. Supaya keliatan elo adalah suami yang peduli, hapalin dua pertanyaan ini: “Hari ini udah e-e belon?” dan “Jam berapa dia minum susu lagi?”.
  9. Tips no 8, bakal lebih paten kalo dipraktekin pas lagi lo baru mau ngegendong baby elo.
  10. Untuk siapapun orangnya yang telah menciptakan dot bayi, We Salute You!